Kamis, 08 Januari 2015

Zaman Logam



Dalam postingan kali ini, saya akan berbagi informasi tentang masa prasejarah lagi! Yaitu Zaman logam.
Zaman Logam
Sekitar 8.000 tahun lalu manusia menemukan cara mengolah logam. Mula-mula orang membuat barang dari tembaga dan emas yang ditempa dengan batu keras. Tapi lambat laun perajin belajar mengolah logam dengan cara memanaskannya sampai cair. Lalu logam cair itu dituang ke cetakan. Keunggulan logam adalah bisa dibuat menjadi bentuk yang rumit, seperti perkakas dan senjata. Jika patah, logam bisa dicairkan dan dibentuk lagi. Zaman logam yang sudah tidak mengandalkan lagi bahan baku dari tanah untuk pembuatan peralatan hidupnya adalah merupakan peranan langsung dari manusia pendukungnya, yaitu Deutro Melayu yang hidup ± 300 SM.
Zaman tembaga
Dari penelusuran para ahli, diketahui bahwa alat-alat dari tembaga ini tidak ditemukan di wilyah asia tenggara, tetapi di wilayah-wilayah benua lain. Zaman tembaga hanya berkembang di Semamenanjung Malaka, Kamboja, Thailand dan Vietnam
Zaman Perunggu
Perunggu diperkirakan ditemukan orang pertama kali secara tak sengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan tembaga. Perunggu lalu diketahui lebih keras dan lebih tahan lama dibandingkan dengan logam lain serta bisa dibuat tajam. Zaman perunggu dimulai ketika rakyat di desa dan di tempat kerja mulai memakai perunggu.
Peninggalan zaman perunggu antara lain ;

1. Nekara

Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Nekara mirip dengan dandang (gendang) yang ditelungkupkan. Nekara digunakan sebagai alat dalam kegiatan upacara yang berfungsi sebagai genderang. Nekara banyak ditemukan di Indonesia khususnya Bali, Bima, Sumbawa, Pulau Alor, Pulau Jawa, Flores, Maluku, dll.

2. Kapak Corong
 

Kapak corong adalah benda dari perunggu yang mempunyai pangkal seperti ekor burung sriti dan bagian tengahnya berongga. Bagian tengah tersebut digunakan untuk menempatkan gagang. Kapak corong banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores, Banda, dll.

3. Arca Perunggu
Arca perunggu yang berkembang memiliki bentuk yang beraneka ragam, seperti bentuk manusia dan binatang. Pada umumnya arca perunggu berukuran kecil dan dilengkapi cincin di bagian atasnya yang berfungsi untuk menggantungkan arca. Arca ini biasa digunakan sebagai liontin kalung. Arca perunggu banyak ditemukan di Riau, Palembang, Malang, dan Bogor.

4. Bejana Perunggu
Bejana perunggu hanya ditemukan dua buah di Indonesia yaitu di Sumatra dan Madura. Bejana perunggu berbentuk bulat panjang. Bejana ini dibuat dari dua lempengan perunggu yang cembung. Bejana yang ditemukan di Kerinci (Sumatra) berukuran panjang 50,8 cm dengan lebar 37 cm. Sementara yang ditemukan di Asemjarang, Sampang (Madura) mempunya ukuran tinggi 90 cm dan lebar 54 cm.

5. Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu adalah perhiasan yang sangat populer pada zaman perunggu, baik dari golongan atas maupun bawah. Perhiasan tersebut berupa anting, giwang, kalung, gelang kaki, dll.
Zaman Besi
Zaman besi adalah zaman ketika orang telah dapat melebur besi dari bijihnya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Oleh karena membutuhkan suhu yang sangat panas untuk melebur bijih besi, maka alat-alat yang dihasilkan pun lebih sempurna.
Teknik pembuatan alat yang terbuat dari logam dapat dikategorikan menjadi dua cara sebagai berikut.
       1) A cire perdue atau cetakan lilin, caranya yaitu membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin. Setelah membuat model dari lilin, maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu, dibakar sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah. Lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
          2) Bivalve atau setangkup, caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditungkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki, cetakan tersebut biasanya terbuat dari batu atau kayu.
Benda-benda yang diketemukan dimasa ini tidak begitu banyak karena mungkin alat-alat tersebut telah berkarat sehingga hancur. Kemungkinan alat-alat tersebut dikubur bersma dengan orang atau pemiliknya yang telah meninggal. Adapun alat-alat dari tradisi besi yang banyak diketemukan antara lain, mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata pedang, cangkul, tongkat dan gelang besi. Daerah ditemukannya alat-alat ini adalah Bogor, Wanasari, Ponorogo, dan Besuki. Zaman besi menandakan zaman terakhir dari zaman prasejarah
Beberapa alat-alat produksi maupun perang yang ditemukan dan diperkirakan dibuat pada Zaman Besi ;

1. Mata Panah 

Mata panah merupakan salah satu alat berburu nan dibuat pada zaman tersebut. Perkembangan mata panah pun memang terjadi seiring dengan budaya nan mengikutinya. Awalnya, mata panah dibuat dengan meruncingkan kayu menggunakan tulang. Batu kemudian pada zaman di mana besi telah bisa diolah buat dijadikan peralatan serta senjata , maka dibuat pula mata panah tersebut. Tentu saja hasilnya akan lebih baik dan awet jika dibanding dengan bahan standar sebelumnya.
Alat ini sering dipakai buat menangkap ikan ataupun berburu hewan-hewan lainnya. Mata panah ini banyak ditemukan di gua-gua dekat sungai. Loka inovasi alat tersebut salah satunya berada di Maros dan Kalumpang (Sulawesi Selatan). Inovasi alat nan terbuat dari besi tersebut di Sulawesi menandakan bahwa di Indonesia juga melewati Zaman Besi. Hal tersebut sebab tak semua negara melalui Zaman Besi, salah satunya Amerika Serikat. Negara tersebut mengenal besi setelah dikolonialisasi oleh Eropa.

2. Perhiasan
Selain peralatan berburu, besi pada zaman tersebut juga dibuat sebagai perhiasan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyak ditemukannya perhiasan nan diperkirakan oleh para peneliti dibuat pada Zaman Besi. Perhiasan seperti gelang dan manik-manik merupakan peninggalan pada Zaman Besi nan banyak ditemukan.

3. Mata Pisau
Mata pisau merupakan alat bernilai hemat tinggi. Mata pisau ini bisa digunakan sebagai pertahanan diri dari binatang buas . Berarti pisau ini juga memiliki kegunaan sebagai alat buat melindungi diri atau senjata nan berguna buat melindungi dari binatang buas nan pada waktu itu masih banyak ditemui.
Selain digunakan sebagai alat buat melindungi diri, mata pisau juga dijadikan sebagai alat buat mengumpulkan makanan. Bahan makanan dari hasil buruan maupun tanaman sekitarnya bisa dikumpulkan menggunakan mata pisau ini. Tentu dengan ditemukannya alat tersebut, akan memudahkan manusia buat mengolah makanannya. Alatnya tak terlalu besar seperti kapak, hanya tipis dan kecil, sehingga praktis digunakan.
Mata pisau juga digunakan sebagai alat buat membuat loka perlindungan. Loka konservasi nan dimaksud dapat berupa rumah. Dengan mata pisau, dapat menggunakannya buat mengumpulkan tanaman nan dapat dijadikan atap maupun alas buat loka perlindungannya. Alat ini rupanya sangat multiguna.

4. Mata Sabit
Besi juga dapat dibuat sebagai mata sabit. Mata sabit ditemukan pada zaman besi diduga digunakan sebagai menyabit tumbuhan. Kegunaannya hampir sama dengan mata pisau. Alat ini hanya sedikit besar dibanding dengan mata pisau. Sampai saat ini, sabit masih digunakan sebagai alat pertanian.

5. Mata Pedang
Pedang pertama kali diperkirakan dipakai oleh bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtit Halstatt. Besi pada waktu itu memang tersedia dalam jumlah nan banyak. Tidak heran jika kemudian manusia nan mulai berkembang akal pikirannya mengubah biji besi menjadi peralatan perang dari besi. Pembuatan pedang awalnya memiliki kualitas nan sangat buruk. Bahkan, hasil dari besi terbaik membuat sebuah pedang nan lebih buruk dari perunggu.
Setelah melakukan beberapa penelitian, maka ditemukanlah campuran pembuatan pedang besi agar tak mudah ringkih dan lunak. Karbon merupakan bahan tambahan nan dipercaya akan membuat besi menghasilkan pedang dengan kualitas bagus. Saat ini, besi campuran karbon tersebut dikenal dengan besi baja. Pada zaman ini pula, ditemukan bagaimana pola membuat pedang .
Pedang merupakan peralatan perang nan memiliki prastise tinggi. Pedang biasanya dibuat lebih panjang. Pedang juga dapat dibuat bermata dua maupun bermata tunggal. Pedang juga memiliki beberapa jenis, di antaranya pedang bermata ganda, pedang bermata tunggal, pedang satu tangan, serta pedang dua tangan.

6. Perisai Perunggu
Perisai perunggu ini diyakini merupakan peninggalan pada zaman besi. Keberadaan perisai ini diyakini dibuat pada 300 SM. Perisai nan diyakini merupakan perhiasan peninggalan bangsa Kelt ini pertama kali ditemukan dilapisi dengan kerangka kayu di Sungai Witham di dekat Lincoln, Inggris.
Batu karang dari kawasan Mediterania serta potongan kulit babi hutan juga menghiasi bagian belakang perisai ini. Hal tersebut menandakan bahwa perisai ini merupakan barang berharga di zaman pembuatannya. Hal tersebut bisa dilihat dari penyimpanan nan begitu rapi. Perisai ini kemudian dikenal dengan nama The Witham Shield.
Perisai nan ditemukan pada 1826 ini lalu dijual pada seorang kolektor dari London pada 1831. Namun, perisai ini setelah lama dipajang di Museum British melalui negosiasi nan baik bisa dipajang di Museum Lincolnshire, daerah ditemukannya perisai ini, buat beberapa saat. Hal tersebut tentu membuat warganya sedikit berbangga hati dapat menyaksikan perisai tersebut.

Sumber ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar