Dalam postingan kali ini, saya akan
berbagi informasi tentang masa prasejarah lagi! Yaitu Zaman logam.
Zaman Logam
Sekitar 8.000 tahun lalu manusia
menemukan cara mengolah logam. Mula-mula orang membuat barang dari tembaga dan
emas yang ditempa dengan batu keras. Tapi lambat laun perajin belajar mengolah
logam dengan cara memanaskannya sampai cair. Lalu logam cair itu dituang ke
cetakan. Keunggulan logam adalah bisa dibuat menjadi bentuk yang rumit, seperti
perkakas dan senjata. Jika patah, logam bisa dicairkan dan dibentuk lagi. Zaman
logam yang sudah tidak mengandalkan lagi bahan baku dari tanah untuk pembuatan
peralatan hidupnya adalah merupakan peranan langsung dari manusia pendukungnya,
yaitu Deutro Melayu yang hidup ± 300 SM.
Zaman tembaga
Dari penelusuran para ahli, diketahui
bahwa alat-alat dari tembaga ini tidak ditemukan di wilyah asia tenggara,
tetapi di wilayah-wilayah benua lain. Zaman tembaga hanya berkembang di
Semamenanjung Malaka, Kamboja, Thailand dan Vietnam
Zaman Perunggu
Perunggu diperkirakan ditemukan orang
pertama kali secara tak sengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan
tembaga. Perunggu lalu diketahui lebih keras dan lebih tahan lama dibandingkan
dengan logam lain serta bisa dibuat tajam. Zaman perunggu dimulai ketika rakyat
di desa dan di tempat kerja mulai memakai perunggu.
Peninggalan zaman perunggu antara lain ;
1. Nekara
Nekara adalah semacam berumbung dari
perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Nekara
mirip dengan dandang (gendang) yang ditelungkupkan. Nekara digunakan sebagai
alat dalam kegiatan upacara yang berfungsi sebagai genderang. Nekara banyak
ditemukan di Indonesia khususnya Bali, Bima, Sumbawa, Pulau Alor, Pulau Jawa,
Flores, Maluku, dll.
2. Kapak Corong
Kapak corong adalah benda dari perunggu
yang mempunyai pangkal seperti ekor burung sriti dan bagian tengahnya berongga.
Bagian tengah tersebut digunakan untuk menempatkan gagang. Kapak corong banyak
ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores, Banda, dll.
3. Arca Perunggu
Arca perunggu yang berkembang memiliki
bentuk yang beraneka ragam, seperti bentuk manusia dan binatang. Pada umumnya
arca perunggu berukuran kecil dan dilengkapi cincin di bagian atasnya yang
berfungsi untuk menggantungkan arca. Arca ini biasa digunakan sebagai liontin
kalung. Arca perunggu banyak ditemukan di Riau, Palembang, Malang, dan Bogor.
4. Bejana Perunggu
Bejana perunggu hanya ditemukan dua buah
di Indonesia yaitu di Sumatra dan Madura. Bejana perunggu berbentuk bulat
panjang. Bejana ini dibuat dari dua lempengan perunggu yang cembung. Bejana
yang ditemukan di Kerinci (Sumatra) berukuran panjang 50,8 cm dengan lebar 37
cm. Sementara yang ditemukan di Asemjarang, Sampang (Madura) mempunya ukuran
tinggi 90 cm dan lebar 54 cm.
5. Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu adalah perhiasan yang
sangat populer pada zaman perunggu, baik dari golongan atas maupun bawah.
Perhiasan tersebut berupa anting, giwang, kalung, gelang kaki, dll.
Zaman Besi
Zaman besi adalah zaman ketika orang
telah dapat melebur besi dari bijihnya untuk dituang menjadi alat-alat yang
diperlukan. Oleh karena membutuhkan suhu yang sangat panas untuk melebur bijih
besi, maka alat-alat yang dihasilkan pun lebih sempurna.
Teknik pembuatan alat yang terbuat dari
logam dapat dikategorikan menjadi dua cara sebagai berikut.
1) A cire
perdue atau cetakan lilin, caranya yaitu membuat bentuk benda yang dikehendaki
dengan lilin. Setelah membuat model dari lilin, maka ditutup dengan menggunakan
tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu, dibakar sehingga
lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang
bagian bawah. Lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah
dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
2) Bivalve atau setangkup, caranya yaitu menggunakan cetakan yang
ditungkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat
dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki, cetakan tersebut biasanya
terbuat dari batu atau kayu.
Benda-benda yang diketemukan dimasa ini
tidak begitu banyak karena mungkin alat-alat tersebut telah berkarat sehingga
hancur. Kemungkinan alat-alat tersebut dikubur bersma dengan orang atau
pemiliknya yang telah meninggal. Adapun alat-alat dari tradisi besi yang banyak
diketemukan antara lain, mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata pedang, cangkul,
tongkat dan gelang besi. Daerah ditemukannya alat-alat ini adalah Bogor,
Wanasari, Ponorogo, dan Besuki. Zaman besi menandakan zaman terakhir dari zaman
prasejarah
Beberapa alat-alat produksi maupun perang
yang ditemukan dan diperkirakan dibuat pada Zaman Besi ;
1. Mata Panah
1. Mata Panah
Mata panah merupakan salah satu alat
berburu nan dibuat pada zaman tersebut. Perkembangan mata panah pun memang
terjadi seiring dengan budaya nan mengikutinya. Awalnya, mata panah dibuat
dengan meruncingkan kayu menggunakan tulang. Batu kemudian pada zaman di mana
besi telah bisa diolah buat dijadikan peralatan serta senjata , maka dibuat
pula mata panah tersebut. Tentu saja hasilnya akan lebih baik dan awet jika
dibanding dengan bahan standar sebelumnya.
Alat ini sering dipakai buat menangkap
ikan ataupun berburu hewan-hewan lainnya. Mata panah ini banyak ditemukan di
gua-gua dekat sungai. Loka inovasi alat tersebut salah satunya berada di Maros
dan Kalumpang (Sulawesi Selatan). Inovasi alat nan terbuat dari besi tersebut
di Sulawesi menandakan bahwa di Indonesia juga melewati Zaman Besi. Hal
tersebut sebab tak semua negara melalui Zaman Besi, salah satunya Amerika
Serikat. Negara tersebut mengenal besi setelah dikolonialisasi oleh Eropa.
2. Perhiasan
Selain peralatan berburu, besi pada zaman
tersebut juga dibuat sebagai perhiasan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan
banyak ditemukannya perhiasan nan diperkirakan oleh para peneliti dibuat pada
Zaman Besi. Perhiasan seperti gelang dan manik-manik merupakan peninggalan pada
Zaman Besi nan banyak ditemukan.
3. Mata Pisau
3. Mata Pisau
Mata pisau merupakan alat bernilai hemat
tinggi. Mata pisau ini bisa digunakan sebagai pertahanan diri dari binatang
buas . Berarti pisau ini juga memiliki kegunaan sebagai alat buat melindungi
diri atau senjata nan berguna buat melindungi dari binatang buas nan pada waktu
itu masih banyak ditemui.
Selain digunakan sebagai alat buat
melindungi diri, mata pisau juga dijadikan sebagai alat buat mengumpulkan
makanan. Bahan makanan dari hasil buruan maupun tanaman sekitarnya bisa
dikumpulkan menggunakan mata pisau ini. Tentu dengan ditemukannya alat
tersebut, akan memudahkan manusia buat mengolah makanannya. Alatnya tak terlalu
besar seperti kapak, hanya tipis dan kecil, sehingga praktis digunakan.
Mata pisau juga digunakan sebagai alat
buat membuat loka perlindungan. Loka konservasi nan dimaksud dapat berupa
rumah. Dengan mata pisau, dapat menggunakannya buat mengumpulkan tanaman nan
dapat dijadikan atap maupun alas buat loka perlindungannya. Alat ini rupanya
sangat multiguna.
4. Mata Sabit
Besi juga dapat dibuat sebagai mata
sabit. Mata sabit ditemukan pada zaman besi diduga digunakan sebagai menyabit
tumbuhan. Kegunaannya hampir sama dengan mata pisau. Alat ini hanya sedikit
besar dibanding dengan mata pisau. Sampai saat ini, sabit masih digunakan
sebagai alat pertanian.
5. Mata Pedang
Pedang pertama kali diperkirakan dipakai
oleh bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtit Halstatt. Besi pada
waktu itu memang tersedia dalam jumlah nan banyak. Tidak heran jika kemudian
manusia nan mulai berkembang akal pikirannya mengubah biji besi menjadi
peralatan perang dari besi. Pembuatan pedang awalnya memiliki kualitas nan
sangat buruk. Bahkan, hasil dari besi terbaik membuat sebuah pedang nan lebih
buruk dari perunggu.
Setelah melakukan beberapa penelitian,
maka ditemukanlah campuran pembuatan pedang besi agar tak mudah ringkih dan
lunak. Karbon merupakan bahan tambahan nan dipercaya akan membuat besi
menghasilkan pedang dengan kualitas bagus. Saat ini, besi campuran karbon
tersebut dikenal dengan besi baja. Pada zaman ini pula, ditemukan bagaimana
pola membuat pedang .
Pedang merupakan peralatan perang nan
memiliki prastise tinggi. Pedang biasanya dibuat lebih panjang. Pedang juga
dapat dibuat bermata dua maupun bermata tunggal. Pedang juga memiliki beberapa
jenis, di antaranya pedang bermata ganda, pedang bermata tunggal, pedang satu
tangan, serta pedang dua tangan.
6. Perisai Perunggu
6. Perisai Perunggu
Perisai perunggu ini diyakini merupakan
peninggalan pada zaman besi. Keberadaan perisai ini diyakini dibuat pada 300
SM. Perisai nan diyakini merupakan perhiasan peninggalan bangsa Kelt ini
pertama kali ditemukan dilapisi dengan kerangka kayu di Sungai Witham di dekat
Lincoln, Inggris.
Batu karang dari kawasan Mediterania
serta potongan kulit babi hutan juga menghiasi bagian belakang perisai ini. Hal
tersebut menandakan bahwa perisai ini merupakan barang berharga di zaman
pembuatannya. Hal tersebut bisa dilihat dari penyimpanan nan begitu rapi.
Perisai ini kemudian dikenal dengan nama The Witham Shield.
Perisai nan ditemukan pada 1826 ini lalu
dijual pada seorang kolektor dari London pada 1831. Namun, perisai ini setelah
lama dipajang di Museum British melalui negosiasi nan baik bisa dipajang di
Museum Lincolnshire, daerah ditemukannya perisai ini, buat beberapa saat. Hal
tersebut tentu membuat warganya sedikit berbangga hati dapat menyaksikan
perisai tersebut.
Sumber ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar