Kamis, 08 Januari 2015

Zaman Batu


Dalam mempelajari sejarah, kita mengenal beberapa masa kehidupan manusia. Masa di bagi menjadi 2 yaitu masa prasejarah dan masa sejarah. Masa prasejarah dibagi menjadi 2 zaman. Zaman batu dan zaman logam. Dalam postingan kali ini, saya akan berbagi informasi tentang masa prasejarah khususnya zaman batu.
Zaman Batu
Zaman batu adalah suatu zaman atau masa yang masyarakatnya masih menggunakan peralatan yang terbuat dari batu. Zaman batu dimulai kurang lebih 600.000 SM yang lalu. Peralatan yang digunakan masyarakat pada zaman batu sebagian besar menggunakan bahan dari batu. Alat dari batu ini digunakan untuk mencari serta mengolah makanan dan untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas. Selain dari batu, digunakan juga peralatan dari bahan kayu, tetapi tidak ditemukan fosil karena lapuk dan tidak tahan lama. Pola pikir manusia yang hidup pada zaman batu masih sangat sederhana.
Zaman batu dibagi menjadi empat periode, yaitu zaman batu tua (palaeolithikum), zaman batu muda (mesolithikum), zaman batu muda (neolithikum), dan zaman batu besar (megalithikum).

Zaman Batu Tua (Palaeolithikum):
Zaman Batu Tua berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman batu tua ini alat-alat banyak dibuat dari batu kasar yang tidak diasah dan dihaluskan. Alat-alat dari batu kasar pada zaman batu tua ini antara lain kapak genggam. Spesies manusia purba yang telah ada: Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus). Kehidupan masyarakat pada zaman batu tua masih sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka sangat bergantung kepada alam. Tempat tinggal mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tempat yang ditinggali adalah daerah yang subur dan banyak menyediakan bahan makanan, seperti umbi-umbian dan daun . Setelah bahan makanan di tempat tersebut habis, mereka akan pindah mencari tempat lain yang subur dan memiliki persediaan bahan makanan.
Proses pembuatan kapak batu: ;
1. Memilih batu yang cocok dan mudah dibentuk
2. Batu tersebut dipukulkan dengan menggunakan batu yang lebih keras
3. Pembentukan dengan cara dihaluskan menggunakan kapak tulang, tangan juga dilindungi dengan kulit.
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah:

1. Kapak Genggam
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper" (alat penetak/pemotong)
Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengancara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

2. Kapak Perimbas

Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan pacitan.

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Salah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

4. Flakes
Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. 

Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
Pada zaman batu tengah, bentuk benda-benda atau alat-alat masih sama dengan zaman batu tua, yaitu tidak diasah, tidak dihaluskan, dan berbentuk kasar. Alat-alat yang dihasilkan pada zaman batu tengah, antara lain kapak genggam dan kapak pendek. Pada zaman batu tengah ini, tempat tinggal masyarakat sudah mulai menetap atau tidak berpindah-pindah. Mereka tinggal di gua-gua, bahkan ada pula masyarakat yang sudah mampu membuat rumah meskipun masih sederhana dengan atap dan dinding saja. Masyarakat pada zaman batu tengah sudah mulai mengenal cara bercocok tanam.
Ciri zaman Mesolithikum:
v  Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
v  Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
v  Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
v  Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-   batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
v  Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
v  Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
Empat bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
v  Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
v  Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
v  Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
v  Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid

Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Pada zaman batu besar, banyak dibuat bangunan dari batu-batu yang besar. Batu-batu besar ini masih kasar. Untuk membuat bangunan, batu-batu yang besar itu hanya diratakan saja secara kasar sampai terbentuk bangunan yang dikehendakinya. Bangunan-bangunan pada zaman batu besar ini, antara lain :
                                   

Menhir (tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang)
                                      


Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji
                                       


dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji
                                                  


waruga : kubur batu yang berbentuk kubus
                                                       


kubur batu : tempat menyimpan mayat
                                               


Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung

Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Pada zaman batu baru ini alat-alat dibuat dari batu yang sudah diasah atau dihaluskan. Alat-alat dari batu pada zaman batu baru, antara lain kapak persegi dan kapak lonjong. Masyarakat pada zaman batu baru sudah hidup menetap dengan membuat dan menempati rumah-rumah yang terbuat dari kayu, bambu atau daun-daunan. Mereka sudah hidup berkelompok membentuk suatu masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka bercocok tanam dengan menggunakan kapak persegi dan kapak lonjong yang digunakan sebagai cangkul.

Kapak persegi
 banyak di temukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Bahan dasar adalah batu api (chalcedon) dengan buatan yang sangat halus karena diasah. Kebudayaan kapak persegi diperkirakan masuk  ke indonesia melalui jalan barat, yaitu dari Yunan ke Semenanjung Malaka, lalu masuk ke Jawa melalui Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Para arkeolog memperkirakan  bahwa benda tersebut di buat sebagai lambang kebesaran, jimat, alat upacara, atau alat tukar. Misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan diSumatera, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
Fungsi:
**sebagai cangkul/pacul.
**sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak disamping dibuat dari batu api/chalcedon yang hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran.

Kapak Bahu

Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi, hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa. 

Kapak lonjong 
Kapak yang penampangnya berbentuk lonjong, ujungnya agak lancip sehingga dapat dipasangi tangkai. Kapak lonjong mempunyai dua ukuran, yaitu ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar (walzenbeil). Sebagian besar wilayah temuan kapak lonjong terdapat di Papua, karenanya kebudayaan kapak lonjong sering juga di sebut dengan Neolithikum Papua. Di daerah lain di indonesia kapak lonjong juga di temukan di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, dan Kepulauan Tanimbar.

Sumber ;
http://epri-wismark.blogspot.com/
http://tamanmacah.blogspot.com
http://id-materiku.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://www.sridianti.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar