- Definisi
a.
Purchasing cost
Merupakan biaya yang
diminta oleh penjual, termasuk biaya pengiriman barang jikalau ada. Atau dapat
diartikan sebagai biaya yang kita keluarkan untuk membeli atau mendapatkan
barang
b.
Ordering Cost
Merupakan biaya yang akan dikeluarkan
apabila pembelian menggunakan metode order atau pemesanan. Biaya ini nantinya
akan di sesuaikan dengan purchase cost yang ada dalam invoice. Dalam hal ini,
biaya dalam membuat persetujuan dan biaya pemprosesan khusus termasuk didalam
ordering cost
c.
Carrying Cost
Merupakan biaya yang ada
saat barang berada dalam persediaan. Termasuk biaya yang peluang investasi
serta biaya terkait persediaan, seperti sewa gudang, asuransi, dan keusangan.
d.
Stockout Cost
Merupakan biaya yang
timbul ketika perusahaan kehabisan barang persediaan. Ketika perusahaan butuh
mere-stock barang dengan cepat, maka kemungkinan besar biaya pembelian barang
akan lebih mahal, kelebihan biaya yanh dikeluarkan inilah yang di sebut
stockout cost. Dalam hal lain, perusahaan membiarkan stock kosong, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan, hal ini juga disebut stockout
cost
e.
Cost of Quality
Merupakan biaya yang
timbul sebagai bentuk mempertahankan kualitas barang. Biaya ini terbagi menjadi
4 jenis yaitu, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan
biaya kegagalan eksternal.
f.
Shrinkage Cost
Merupakan biaya yang
timbul karena adanya penurunan persediaan diluar perkiraan. Biaya ink dihitung
berdasarkan selisih antara persediaan dalam catatan dengan persediaan saat
pengecekan fisik. Biaya ini cenderung meningkat searah dengan jumlah persediaan
yang dimiliki perusahaan.
g.
Safety Stock
Merupakan persediaan yang dimaksudkan sebagai persediaan jaga – jaga. Hal
ini dimaksudkan sebagai persediaan tambahan apabila terjadi peningkatan
permintaan ataupun menghindari kekosongan persediaan akibat ketidaksediaan
barang di supplier.
B. Pembelian dan Penggunaan Material
Proses produksi dan
kebutuhan bahan baku tiap perusahaan berbeda – beda, tergantung pada jenis
usahanya masing – masing. Namun secara umum proses pembelian dan penggunaan
material antara lain :
1. Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan
rute (routing) untuk setiap produk, yang merupakan urtan orprai yang
dilakukan, dan sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan,
yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan
operasi tersebut.
2. Anggaran produksi ( production budget ) menyedikan
rencana utama, darimana rincian mengenai bahan baku dikembangkan.
3. Bukti permintaan pembelian ( purchase requisition ) menginformasikan
agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian ( purchase order ) merupakan
kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
5. Laporan penerimaan (receiving report )
mengesahkan jumlah yang diterima, dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan
dan pengujian mutu.
6. Bukti permintaan bahan baku (material requisition) memberiakan
wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan
baku ke department tertentu pada waktu tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku ( material record card ) mencatat
setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna
sebagai catatan persediaan perpetual.
C. Economic Order Quality
EOQ merupakan jumlah pembelian persediaan yang paling ekonomis atau yang
memakan biaya paling sedikit. Dengan rumus akar pangkat 2 dari ( 2 x Annual
Required Units x Cost per order) / (
cost per unit of material x carrying cost percentage)
D. Pengorganisasian dan pengendalian biaya tenaga kerja
Perencanaan dan
pengendalian biaya tenaga kerja menyangkut beberapa masalah, antara lain :
1.
Kebutuhan tenaga kerja
2.
Penerimaan tenaga kerja
3.
Pelatihan tenaga kerja
4.
Pengukuran kinerja
5.
Uraian tugas dan penilaian
6.
Negosiasi dengan serikat
pekerja
7.
Administrasi upah dan gaji