Sabtu, 15 Desember 2018

Activity Based


    a.       Konsep AB-Costing dan AB-Management
ABC merupakan sistem biaya dimana biaya dinilai sesuai aktivitas masing-masing dengan dasar alokasi berbeda sesuai dengan aktivitas tersebut. Untuk menggunakan sistem ini perusahaan harus memiliki tingkat produksi tinggi dan bermacam macam, tingkat persaingan industri yang tinggi, serta biaya pengukuran yang rendah
Sedangkan ABM merupakan suatu konsep biaya yang menitikberatkan pada konsumsi sumber daya terhadap aktivitas produksi perusahaan untuk meningkatkan nilai barang.
    b.      Tingkatan Biaya dan pemicu biaya
Pemicu biaya dalam berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya perubahan biaya aktivitas. Pemicu biaya dapat dibagi dua, yaitu berdasarkan unit dan non unit. Berdasarkan Unit FOH dibebankan dengan tarif yang sama untuk semua departemen. Sedangkan untuk non unit, penggunaan tarif disesuaikan dengan aktivitas yang berkaitan dengan FOH masing masing.
Pada ABC pemicu biayanya dengan non unit. Sedangkan pada ABM pemicu biayanya adalah aktivitas aktivitas perusahaan yang menggunakan sumber daya.
    c.       Tradisional Costing Vs ABC Sistem
Terdapat beberapa perbedaan antara Tradisional Costing Vs ABC Sistem. Dalam tradisional costing hanya memperhitungkan direct material dan direct labor untuk setiap unit yang dihasilkan. FOH nya pun dibebankan pada akun yang sama untuk segala FOH yang ada baik yang berhubungan langsung dengan produksi maupun tidak.
Sedangkan dalam ABC Sistem bukan untuk setiap unit, tetapi dibebankan kepada aktivitas yang terkait proses produksi unit. FOH nya terdiri dari berbagai macam pos, dimana setiap pos memiliki ukuran aktivitas sendiri sehingga memiliki tarifnya sendiri. Tarif alokasinya pun berdasarkan pada aktivitas yang sesungguhnya.

Kamis, 13 Desember 2018

Factory Overhead



    a.       Pengertian
-          FOH Actual
Adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi selama proses produksi. Besarnya biaya tergantung pada kegiatan yang tejadi selama produksi.
-          FOH Applied
Adalah jumlah biaya yang dibebankan pada output. Sehingga sudah diperhitungkan estimasi besarnya sejak awal.
    b.      Departementalization
Pembagian departemen menjadi penting untuk menentukan pada departemen apakah biaya seharusnya dibebankan. Hal ini sebagai bentuk kontrol FOH dan sarana pencatatan akuntasi supaya tidak terhitung dua kali atau bahkan tidak terhitung sama sekali.
-          Producing Departement
Merupakan departemen dimana terdapat proses perubahan material menjadi barang dengan nilai manfaat lebih tinggi, maupun proses perakitan bagian menjadi suatu kesatuan barang yang utuh. Contohnya departemen pemotongan, perencanaan dan pengemasan.
-          Service Departement
Merupakan departemen yang berisi layanan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi tetapi tidak mengubah material maupun merakit bagian. Contohnya departemen keamanan, pembelian, kesehatan ataupun kafetaria
     c.       Departement Cost
-          Direct
Adalah segala biaya yang munculnya pengeluaran berhubungan dengan berlangsungnya proses produksi. Contohnya biaya lembur, pengawas dan biaya perbaikan dan pemeliharaan  mesin.
-          Indirect
Adalah segala biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, keberadaannya menunjang proses produksi secara tidak langsung. Contohnya biaya sewa gedung, pajak, dan biaya telepon.
     d.      Pengalokasian
     Terdapat 3 jenis pengalokasian FOH, yaitu
-          Direct Method
-          Step Method
-          Simultaneous/reciprocal
     e.      Perbedaan rate method
-          Single
Dengan metode ini, tidak dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya untuk setiap objeknya dikenakan tarif yang sama per unitnya sesuai alokasi.
-          Double
Berbeda dengan metode Single, metode ini memisahkan biaya - biaya dari setiap departemen pendukung menjadi dua bagian, bagian biaya dan bagian biaya tetap, dengan alokasi perbagiannya berbeda beda sesuai alokasinya masing masing.

Kamis, 06 Desember 2018

Just in Time dan Backflush Costing


    a.      Just in Time
Adalah sebuah filosofi yang berpusat pada pengurangan biaya atas penghapusan inventory. Segala yang dibutuhkan untuk ada atau selesai, harus sesuai pada waktunya. Tidak boleh ada yang lebih dulu tersedia atau terlambat. Kualitas tinggi dan beban kerja yang seimbang diperlukan dalam sistem ini, untuk menghindari penghentian biaya dan mengecewakan kemauan pelanggan.
Kelebihan Just in Time:
-          Produksi diatur dalam manufacturing cells
-          Pekerja dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam bekerja
-          Setup Time menjadi berkurang
-          Menghasilkan carrying cost persediaan yang lebih rendah
-          Peningkatan kualitas dengan mengeliminasi penyebab spesifik kecacatan
    b.      Backflush Costing
Adalah pendekatan singkat akuntansi untuk menghitung aliran biaya produksi. Merupakan praktik dari JIT dimana kecepatan perputaran barang sangat cepat, sehingga akuntansi tradisional menjadi tidak praktis bila digunakan. Dalam hal ini, perhitungan WIP menjadi kurang berguna. Karena cepatnya perputaran mengakibatkan ekstrimnya perubahan jumlah WIP tiap waktu, sehingga perhitungan WIP menjadi sepele. Kalaupun manager ingin menghitung WIP, akan timbul kesulitan pencatatan karena perubahan jumlah yang cepat.

Kamis, 29 November 2018

Bahan Baku dan Pekerja



  1. Definisi
a.       Purchasing cost
Merupakan biaya yang diminta oleh penjual, termasuk biaya pengiriman barang jikalau ada. Atau dapat diartikan sebagai biaya yang kita keluarkan untuk membeli atau mendapatkan barang
b.      Ordering Cost
Merupakan biaya yang akan dikeluarkan apabila pembelian menggunakan metode order atau pemesanan. Biaya ini nantinya akan di sesuaikan dengan purchase cost yang ada dalam invoice. Dalam hal ini, biaya dalam membuat persetujuan dan biaya pemprosesan khusus termasuk didalam ordering cost
c.       Carrying Cost
Merupakan biaya yang ada saat barang berada dalam persediaan. Termasuk biaya yang peluang investasi serta biaya terkait persediaan, seperti sewa gudang, asuransi, dan keusangan.
d.      Stockout Cost
Merupakan biaya yang timbul ketika perusahaan kehabisan barang persediaan. Ketika perusahaan butuh mere-stock barang dengan cepat, maka kemungkinan besar biaya pembelian barang akan lebih mahal, kelebihan biaya yanh dikeluarkan inilah yang di sebut stockout cost. Dalam hal lain, perusahaan membiarkan stock kosong, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan, hal ini juga disebut stockout cost
e.      Cost of Quality
Merupakan biaya yang timbul sebagai bentuk mempertahankan kualitas barang. Biaya ini terbagi menjadi 4 jenis yaitu, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.
f.        Shrinkage Cost
Merupakan biaya yang timbul karena adanya penurunan persediaan diluar perkiraan. Biaya ink dihitung berdasarkan selisih antara persediaan dalam catatan dengan persediaan saat pengecekan fisik. Biaya ini cenderung meningkat searah dengan jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan.
g.       Safety Stock
Merupakan persediaan yang dimaksudkan sebagai persediaan jaga – jaga. Hal ini dimaksudkan sebagai persediaan tambahan apabila terjadi peningkatan permintaan ataupun menghindari kekosongan persediaan akibat ketidaksediaan barang di supplier.
B.       Pembelian dan Penggunaan Material
Proses produksi dan kebutuhan bahan baku tiap perusahaan berbeda – beda, tergantung pada jenis usahanya masing – masing. Namun secara umum proses pembelian dan penggunaan material antara lain :
1.  Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan rute (routing) untuk setiap produk, yang merupakan urtan orprai yang dilakukan, dan sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan, yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan operasi tersebut.
2.  Anggaran produksi ( production budget ) menyedikan rencana utama, darimana rincian mengenai bahan baku dikembangkan.
3.  Bukti permintaan pembelian ( purchase requisition ) menginformasikan agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4.  Pesanan pembelian ( purchase order ) merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
5.  Laporan penerimaan (receiving report ) mengesahkan jumlah yang diterima, dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
6.  Bukti permintaan bahan baku (material requisition) memberiakan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan baku ke department tertentu pada waktu tertentu.
7.  Kartu catatan bahan baku ( material record card ) mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan perpetual.
C.       Economic Order Quality 
EOQ merupakan jumlah pembelian persediaan yang paling ekonomis atau yang memakan biaya paling sedikit. Dengan rumus akar pangkat 2 dari ( 2 x Annual Required Units x  Cost per order) / ( cost per unit of material x carrying cost percentage)

D.       Pengorganisasian dan pengendalian biaya tenaga kerja
Perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja menyangkut beberapa masalah, antara lain :
1.       Kebutuhan tenaga kerja
2.       Penerimaan tenaga kerja
3.       Pelatihan tenaga kerja
4.       Pengukuran kinerja
5.       Uraian tugas dan penilaian
6.       Negosiasi dengan serikat pekerja
7.       Administrasi upah dan gaji

Rabu, 21 November 2018

Quality Cost – Process Costing



Pada dasarnya teori mengenai Quality Cost untuk job order maupun process costing adalah sama. Yang membedakan hanyalah cara perhitungannya. Untuk itu mari kita bahas mengenai perhitungan dan jurnal Quality Cost melalui Process Costing
     a.      Cara Perhitungan
Untuk Process Costing perhitungan dapat melalu dua cara, yaitu Weight Average dan FIFO. Keduanya serupa, yang membedakan hanyalah sudut pandang barang yang dikeluarkan. Secara umum, cara perhitungannya adalah sebagai berikut :
-          Menghitung total Spoilage yang ada melalui pencatatan perubahan unit fisik
-          Kemudian tentukan berapa yang termasuk normal Spoilage dan berapa jumlah abnormal Spoilage
-          Menghitung Equivalent unit sesuai dengan perhitungan normal biasa, seperti yang sudah dibahas diperhitungan biaya bab sebelumnya
-          Menghitung total cost dan mendebitnya ke Work In Process
-          Menghitung cost per Equivalent Unit
-          Menentukan mana Cost yang termasuk unit selesai, Spoilage dan unit tersedia di akhir periode

     b.      Pencatatan Akuntansi
-          Spoilage
      Untuk mencatat barang transfer
                  Finished Goods                        xxx
                              WIP - Forming                         xxx
      Untuk mencatat Spoilage
                  Loss From Normal/Abnormal Spoilage                      xxx
                              WIP - Forming                                                             xxx
Untuk pencatatan Scrap dan Rework, Seperti pencatatan untuk job Costing hanya saja akun WIP nya menjadi WIP - Forming

Rabu, 14 November 2018

Quality Cost – Job Order


  
  a.      Definisi Cost of Quality
Dapat diartikan sebagai biaya biaya yang timbuldalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas, termasuk biaya untuk mencegah timbulnya mutu yang rendah. Biaya ini terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan.

  b.      Total Quality of Management
TQM adalah strateg manajemen untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi dalam segala proses di organisasi untuk menciptakan kesuksesan jangka panjang dan mendapatkan kepuasan pelanggan. Unsur -Unsur nya antara lain :
- Fokus Pada Pelanggan
- Keterlibatan karyawan secara keseluruhan
- Titik perhatian ada pada proses
- Sistem yang terintegrasi
- Pendekatan strategi dan sistematik
- Peningkatan yang berkesinambungan
- Keputusan berdasarkan fakta
- Komunikasi

  c.       Definisi Scrap,Spoilage, dan Rework
-          Scrap berati bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi suatu unit. Bahan ini bisa dijual, namun nilainya tidak seberapa. Misalnya kain sisa pembuatan baju.
-          Spoilage berarti Kerusakan. Maksudnya apabila ada unit produksi yang sebagian atau sepenuhnya tidak memenuhi spesifikasi yang diminta oleh pelanggan. Barang tersebut pada akhirnya bisa dijual dengan harga murah ataupun dibuang. Misalnya adalah kesalahan print pada kain, kain tersebut dapat dibuang atau dijual kepada pengumpul kain bekas, walaupun harganya tidak mahal.
Spoilage dapat dibedakan menjadi dua, yaitu normal dan abnormal. Kerusakan normal adalah kerusakan yang ada dalam proses produksi bahkan ketika produksi berjalan dengan baik. Sedangkan kerusakan Abnormal adalah kerusakan yang terjadi ketika produksi dibawah normal. Kerusakan abnormal dianggap dapat dihindari dan dikendalikan keadaannya.
-          Rework berarti Pengerjaan Ulang. Kondisi unit produksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan, akan tetapi diperbaiki atau dikerjakan ulang sehingga menghasilkan barang yang sesuai permintaan. Misalnya penjahit salah membuat kantung pada baju pelanggannya, sebelum diserahkan kepelanggan, baju tersebut diperbaiki kantungnya sehingga sesuai pesanan.

  d.      Pencatatan Akuntansi
-          Scrap
Waktu Penjualan
Cash / A/r                                xxx
Scrap Revenue                        xxx
      Untuk job spesifik – Saat Penjualan
Cash / A/r                                xxx
WIP Control                             xxx
      Untuk Semua job – Saat Penjualan
Cash / A/r                                xxx
FOH Control                           xxx
Waktu Produksi
      Untuk job spesifik - Return
                  Material Control                     xxx
WIP Control                             xxx
      Untuk Semua job – Return
                  Material Control                     xxx
FOH Control                            xxx
      Untuk Semua job – Saat Penjualan
Cash / A/r                                xxx
Material Control                     xxx
-          Spoilage
Normal
      Untuk job spesifik
                  Material Control                     xxx
                              WIP Job                                   xxx
      Untuk Semua job
                  Material Control                     xxx
                  Material Overhead Control    xxx
                              WIP Job                                   xxx
Abnormal
      Material Control                                 xxx
      Loss From Abnormal Spoilage                        xxx
                              WIP Job                                   xxx

-          Rework
Normal
      Untuk job spesifik
                  WIP Job                                   xxx
Material Control                     xxx
                              Wages Payable Control           xxx
                              FOH Allocated                         xxx
      Untuk Semua job
                  Material Overhead Control    xxx
Material Control                     xxx
                              Wages Payable Control           xxx
                              FOH Allocated                         xxx
Abnormal
      Loss From Abnormal Spoilage                        xxx
Material Control                     xxx
                              Wages Payable Control           xxx
                              FOH Allocated                         xxx

Kamis, 04 Oktober 2018

Akuntansi Biaya - Metode Proses



      ·         Pengertian
Perhitungan atas biaya - biaya yang dikeluarkan selama proses pengolahan bahan baku menjadi produk siap jual. Sehingga biaya yang dikeluarkan, besarnya bergantung pada metode proses produksi yang digunakan oleh perusahaan.
Metode proses terdiri dari tiga jenis yaitu :
1.       Weighted Average method
2.       FIFO
3.       LIFO
Dalam penjelasan kali ini, hanya akan dibahas metode satu dan dua. Karena metode LIFO sendiri sudah jarang digunakan. LIFO adalah proses pencatatan dimana barang yang masuk pertama akan keluar terakhir. Metode ini jarang digunakan lagi karena dianggap tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

      ·         Karakteristik metode proses
-          Produk yang dihasilkan bersifat homogen
-          Biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah divisi produksi yang dilalui selama proses
-          Unit yang sudah menerima biaya produksi disebut unit ekuivalen, yang perhitungannya tergantung pada tingkat penyelesaian unit saat pelaporan
-          Perbedaan metode mempengaruhi nilai persediaan yang tersedia

      ·         Proses produksi – Weighted Average method
Weighted Average method adalah metode penghitungan rata rata. Dimana perhitungan tidak memperhatikan kronologis kejadian. Sehingga dianggap persediaan diambil random dan nilai per unitnya adalah jumlah total nilai persediaan dibagi dengan jumlah total unit yang dimiliki. Dalam kata lain, semua unit dianggap memiliki nilai yang sama.
Cara Menghitung biaya dalam kondisi normal :
1.       Menghitung unit yang dihasilkan
2.       Memastikan unit awal + unit yang dihasilkan = unit komplit dan telah ditransfer + unit akhir
3.       Menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan ditiap proses
4.       Menghitung jumlah biaya dibagi dengan unit yang ada
5.       Menghitung jumlah persediaan akhir

      ·         Proses produksi – FIFO
FIFO (First In First Out) adalah metode penghitungan dimana barang yang pertama masuk adalah barang yang akan dikeluarkan pertama. Atau pencatatan persediaan memperhatikan kronologis masuknya persediaan, dan dikeluarkan secara berurutan dari yang pertama kali masuk. Sehingga berbeda dengan Weighted Average method, dalam metode FIFO nilai tiap unit akan berbeda tergantung transaksi awal masing – masing.
Cara Menghitung biaya dalam kondisi normal :
1.       Mengumpulkan data barang masuk dan keluar secara kronologis
2.       Menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan ditiap proses sesuai nilai unit masing - masing
3.       Menjumlah biaya per unit sesuai nilai biaya unit masing - masing
4.       Menghitung jumlah persediaan akhir